Kendati kiprahnya tidak sepopuler tokoh laki-laki sezamannya, keberadaan Siti Soendari menegaskan bahwa Pemalang turut melahirkan perempuan-perempuan tangguh yang berani mengambil peran di ruang publik.
Jejak Gatot Subroto di Tanah Pemalang
Meski Jenderal Gatot Subroto bukan putra daerah Pemalang—ia lahir di Banyumas—nama sang pahlawan nasional turut melekat dalam memori sejarah Pemalang.
Di Desa Belik, berdiri sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang jasanya. Letaknya di perbatasan Pemalang–Purbalingga menjadikannya simbol penghubung semangat perjuangan antarwilayah. Kehadiran monumen ini menegaskan bahwa nilai-nilai nasionalisme dan penghormatan terhadap pahlawan turut berakar kuat di tanah Pemalang.
Refleksi Historis: Pemalang dalam Arus Zaman
Sejarah Pemalang tidak hanya mencatat peristiwa-peristiwa besar, tetapi juga lapisan-lapisan sosial yang membentuk identitas daerah. Dari masa Kerajaan Pajang dan Mataram, era kolonial Belanda, hingga masa revolusi kemerdekaan, Pemalang menjadi simpul penting jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) sekaligus pintu menuju pedalaman Jawa Tengah.
Berbagai tokoh muncul dari dinamika tersebut:
- Pangeran Benowo, pelopor pembentukan wilayah lokal;
- R. Mangoneng, pejuang antikolonial;
- K.H. Makmur dan Supangat, simbol perjuangan rakyat dan revolusi sosial;
- Siti Soendari, ikon emansipasi perempuan;
- Jenderal Gatot Subroto, figur nasional yang meneguhkan semangat kebangsaan di wilayah ini.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait
