Kemenkes RI Keluarkan Imbauan Waspada Virus Cacar Monyet, Berikut Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

Rizka Auliarahma
Ilustrasi Virus Monkeypox, sumber foto WHO

PEMALANG, iNews.id - Wabah Covid-19 menurun, dunia kembali digemparkan oleh virus lain, yaitu monkeypox atau cacar monyet. Virus cacar monyet menyebabkan penyakit yang gejalanya mirip dengan cacar.

Penyakit ini biasanya terjadi di negara negara Afrika. Namun, sejak 13 Mei 2022 WHO melaporkan penyakit ini mulai memasuki 23 negara di luar negara Afrika.

Hingga 26 Mei 2022, WHO mengonfirmasi sebanyak 257 kasus, 120 dicurigai, dan belum ada korban jiwa.

Meskipun belum ditemukan di Indonesia, Kemenkes RI menghimbau untuk mewaspadai penyakit cacar monyet. Berikut beberapa klasifikasi kasus cacar monyet yang ditetapkan Kemenkes:

1.    Suspek, yaitu orang dengan ruam akut, memiliki salah satu gejala: sakit kepala, demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, dan letih.

2.    Probable, yaitu orang yang memiliki kriteria suspek dengan gejala lain: melakukan kontak fisik dengan benda yang terkontaminasi, memiliki riwayat perjalanan ke negara endemis monkeypox pada 21 hari sebelum timbul gejala, hasil uji serologis orthopoxvirus positif namun tidak memiliki riwayat vaksinasi smallpox atau infeksi othopoxvirus, dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.

3.    Konfirmasi, yaitu orang yang memiliki kriteria suspek dan probable serta dinyatakan positif setelah uji PCR dan/ atau sekuensing monkeypox.

4.    Discarded, yaitu orang yang memiliki kriteria suspek dan probable namun dinyatakan negatif setelah uji PCR dan/ atau sekuensing monkeypox.

5.    Kontak erat, yaitu orang yang pernah kontak dengan kasus probable atau kasus terkonfirmasi dan memenuhi salah satu kriteria: kontak tatap muka, kontak fisik, kontak dengan barang yang terkontaminasi.

WHO mengungkapkan bahwa pencegahan dan pengendalian cacar monyet bergantung pada kesadaran masyarakat dan petugas kesehatan dalam mencegah infeksi dan menghentikan penularan cacar monyet. Sebagian besar penyebab cacar monyet pada manusia adalah penularan dari hewan ke manusia.

Oleh sebab itu, WHO menuturkan untuk menghindari kontak langsung dengan hewan yang sakit atau mati serta memastikan mengolah daging hewan benar benar masak sebelum dimakan.

Kontak dengan orang yang terinfeksi dan benda yang terkontaminasi juga harus dihindari.

Editor : Anila Dwi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network