PEMALANG, iNews.id – Film yang telah dirilis oleh negara di luar negeri memang beberapa diantaranya tidak diizinkan tayang di Indonesia. Film – film tersebut dilarang tayang dengan bebagai alasan mulai dari alasan agama, kekerasan, poltik, maupun tidak lulus sensor.
Salah satu dari film tersebut adalah film berjudul Schindler’s List (1993). Film ini merupakan salah satu karya terbaik dari Steven Spielberg yang berhasil menyabet beberapa penghargaan Oscar di tahun 1994, termasuk Academy Award untuk Film Terbaik.
Meskipun mendapat sederet penghargaan, Pemerintah Orde Baru pada saat itu melarang peredaran film Schindler’s List di Indonesia. Penyebab larangan ini adalah karena film Schindler’s List kental dengan kehidupan orang Yahudi serta banyak unsur kekerasan.
Film ini berkisah tentang seorang pengusaha dari Jerman bernama Oskar Schindler yang menyelamatkan lebih dari seribu orang yahudi dari kekejaman Nazi.
Demi kelancaran bisnisnya, ia membangun hubungan baik dengan tentara Jerman dan Nazi. Awalnya Oskar Schindler tidak ingin menampung kaum yahudi di pabriknya.Namun, seiring waktu berjalan, sosok Oskar Schindler yang berhati dingin perlahan berubah menjadi seseorang yang lain.
Oskar Schindler tak lagi menginginkan keuntungan semata melainkan ingin menyelematkan nyawa buruh – buruhnya dari penganiayaan dan pembunuhan.
Ia akhirnya mau mempekerjakan tahanan Yahudi. Daftar perkerja pabrik miliknya disebut sebagai Schindler’s List.
Dengan harta dari keuntungan yang ia dapat, Oskar Schindler terus menyelamatkan buruh – buruhnya dengan menyogok para pejabat Nazi. Uangnya miliknya akhirnya habis bersamaan dengan berakhirnya perang di Eropa.
Meski kerap disebut sebagai film propaganda Yahudi, film ini mengandung unsur kemanuasiaan. Pesan kemanusiaan yang disampaikan dalam film ini adalah “Barangsiapa menyelamatkan satu nyawa, ia menyelamatkan seluruh dunia”.
Editor : Abdul