get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Tersentuh Kobaran Api, Warteg Ini Ternyata Rutin Sedekah Jum’at Berkah

Sempat Vakum Dua Tahun, Keraton Kasunanan Kembali Gelar Grebeg Besar

Minggu, 10 Juli 2022 | 19:09 WIB
header img
Grebeg Besar Keraton Kasunanan/DOKUMEN PRIBADI. ARIMBIHP

PEMALANG, iNews.id - Keraton Kasunanan Surakarta memperingati hari raya Iduladha dengan menggelar Grebeg Besar setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

Grebeg Besar digelar dengan mengarak Gunungan Jaler (laki-laki) dan Estri (perempuan) dari Keraton Surakarta ke Masjid Agung, Minggu (10/7/2022) pukul 10.00 WIB.

Sesuai namanya, acara tersebut digelar untuk memperingati 10 Dzulhijah atau 10 Besar.

Sebagai informasi, setiap tahunnya Keraton Surakarta yang merupakan penerus dinasti Mataram Islam selalu menggelar tiga kali tradisi grebeg untuk memperingati hari besar keagamaan.

Adapun peringatan yang dimaksud yaitu Grebeg Mulud pada 12 Rabiul Awal, Grebeg Syawal pada Idul Fitri, dan Grebeg Besar pada Iduladha.


Gunungan Jaler pada Grebeg Besar/ DOKUMEN PRIBADI. ARIMBIHP

Gunungan Jaler, tersusun dari hasil bumi sebagai simbol kesuburan. Sedangkan gunungan Estri terbuat dari macam-macam makanan kering matang sebagai simbol kelimpahan makanan.

Selama diarak, dua gunungan diiringi musik gamelan monggang yang ditabuh pemusik Keraton Kasunanan dan Prajurit Sorogeni hingga Panyutran.

Sesampainya di Masjid Agung, dua gunungan beserta jodang yang dipikul diturunkan untuk didoakan.

Sesudah didoakan para ulama, gunungan Jaler diperebutkan ribuan warga di depan Masjid Agung.

Gunungan Jaler tersusun dari hasil bumi seperti kacang panjang dan sayur mayur sebagai simbol kesuburan.

Sedangkan bentuk Gunungan Jaler dihubungkan dengan lingga atau alat vital laki-laki yang mengacu pada nilai-nilai kehidupan yang menggambarkan adanya proses penciptaan manusia atau dihubungkan dengan asal-usul manusia.

Setelah habis diperebutkan, giliran Gunungan Estri dibawa kembali ke Keraton Kasunanan melewati jalur yang sama.

Sama seperti sebelumnya, Gunungan Estri  yang terbuat dari macam-macam makanan kering matang sebagai simbol kelimpahan makanan itu juga diperebutkan.


Isi gunungan yang diyakini membawa berkah/DOKUMEN PRIBADI. ARIMBIHP

Salah seorang pengunjung dari Sragen, Wisnu (44) mengaku, dirinya khusus datang ke Grebeg Besar untuk ngalab berkah (mencari berkah).

"Sejak kecil selalu ikut, kebetulan ini dapat rengginang, langsung dimakan biar berkah," kata Wisnu saat ditemui iNews, Minggu (10/7/2022).

Bukan hanya ingin mencari berkah, Wisnu mengaku, diadakannya kembali Grebeg Besar setelah vakum 2 tahun menjadi obat rindu baginya.

"Senang rasanya, karena sudah lama tidak ada acara-acara semacam ini," tutur Wisnu.

 

 

Editor : Anila Dwi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut