get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral! Aksi Boneka Brendung Ikut Kirab di Pemalang Bikin Horor, Bonekanya Menari Sendiri

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Berikan Gelar Pangeran Sentana kepada Boy Rafli Amar

Minggu, 31 Juli 2022 | 19:35 WIB
header img
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berikan gelar kehormatan Pangeran Sentana kepada Komjen Pol Boy Rafli Amar. Sabtu (30/7/2022). Foto: iNews ID/ Aryanto/ Dok.

PEMALANG, iNews.id - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memberikan gelar kehormatan kebangsawanan 'Pangeran Sentana' kepada Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) Indonesia, Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Pemberian gelar Pangeran Sentana diserahkan langsung oleh Raja Pakoe Boewono XIII, pada kegiatan Hajad Dalem Malam 1 Suro atau Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah, Sabtu (30/7/2022).

Kini, Kepala BNPT Indonesia, Komjen Pol Boy Rafli Amar resmi menyandang sebutan sebagai Kanjeng Pangeran Arya Dr. Drs. Boy Rafli Amar Adinegoro, M.H. 

Gelar kebangsawanan Pangeran Sentana dinobatkan karena Boy Rafli Amar dinilai memiliki kepedulian terhadap upaya penguatan toleransi dari berbagai keberagaman Nusantara, yang dapat menjadi landasan persatuan bangsa Indonesia. 

Pemeberian gelar tersebut juga sebagai bentuk apresiasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kepada Boy Rafli Amar karena telah mengemban amanah pemerintahan secara baik.

Usai menerima penobatan gelar kehormatan, Kepala BNPT mengikuti upacara kirab pusaka sebagai rangkaian kegiatan acara malam 1 Suro . 

Dalam kegiatan ini turut diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, serta seluruh lapisan masyarakat yang secara antusias menyaksikan rangkaian tradisi malam Suro.

Upacara Kirab malam 1 Suro merupakan tradisi Keraton Kasunanan Surakarta yang dilaksanakan pada malam 1 Muharram. 

Kegiatan rutin tahunan ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi, budaya dan kearifan lokal, sekaligus upaya menumbuh kembangkan rasa cinta masyarakat terhadap warisan budaya leluhur sehingga dapat mencegah berkembangnya paham-paham transnasional.

“Kami mendukung pencegahan dengan penguatan kearifan lokal semacam ini” tutur Boy Rafly Amar.

Dalam tradisi ini semua berpartisipasi, mulai dari raja, keluarga dan kerabat raja, abdi dalem, hingga masyarakat umum. 

Momentum ini menjadi sarana untuk menjalin kebersamaan dalam perpaduan tradisi Jawa dan Islam.

Editor : Abdul

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut