Menurut Gede yang sudah sering menjadi volunteer pada berbagai event internasional di Solo, pada saat menjadi penghubung itulah kemampuannya berbahasa asing terlatih dan justru menjadi semakin lancar.
"Para atlet dari Singapura menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi utamanya, jadi tentunya kami harus menyesuaikan," kata.
Selama menjadi LO, jam bertugas Gede selalu mengikuti jadwal pertandingan atau latihan dari para atlet.
"Kadang jam 09.00 sudah mulai, terkadang siang, tidak tentu," ujarnya.
Saat menjadi LO di Semarang, Gede dan teman-temannya sesama volunteer yang berada di luar Solo menginap di kos terdekat agar lebih praktis.
"Memang sudah menjadi resiko karena memang volunteer tidak disediakan penginapan, tetapi bukan masalah, kami sudah niat dan berkomitmen untuk tugas di APG 2022 ini," katanya.
Sebagai relawan yang cinta Tanah Air, Gede tetap mendukung Indonesia, meski negara yang didampinginya selama pertandinga adalah Singapura.
"Pasti harapannya tetap Indonesia bisa jadi juara umum dalam APG 2022 ini," tukasnya.
Editor : Anila Dwi