Jawa Timur, iNews - Geger sebuah video berdurasi 16 menit, masyarakat berbondong bondong mencari tahu siapa dibalik pembuatan konten video syur tersebut. Pasalnya, pemeran perempuan yang mengenakan sebuah kebaya tradisional di dalam video itu dianggap telah menghilangkan nilai dari adat dan budaya di Indonesia.
Masyarakat geram lantaran kebaya adalah sebuah simbol kehormatan yang identik dengan negara Indonesia.
Dugaan bahwa aksi tersebut dilakukan di Bali, ternyata tak benar. Polda Bali meyebutkan bahwa video tersebut dipastikan terjadi diluar Bali, hanya saja viralnya di Bali.
"Hasil penyelidikan Dit Reskrimksus video itu tidak dilakukan di Bali. Kalau kita hanya melihat dari pakaian baju kebaya yang digunakan pemeran perempuan tidak bisa juga kita bilang mereka orang Bali atau video itu terjadi di Bali," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Jumat, 4 November 2022.
Satake Bayu kemudian menambahkan bahwa sampai saat ini Dit Reskrimsus masih melakukan penyelidikan. Namun beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa pembuatan video asusila tersebut terjadi di Surabaya, tepatnya di kawasan Gubeng, Jawa Timur.
Editor : Lazarus Sandya Wella