PEMALANG, iNews.id - Bencana alam gempa bumi yang tak hanya meluluhlantakan bangunan dan rumah warga di Cianjur Jawa Barat pada 21 November 2022, namun juga banyak menelan korban jiwa tersebut membuat trenyuh dan pilu yang mendalam dirasakan masyarakat Pemalang, Jawa Tengah.
Dari laporan update sumber BPBD Cianjur Jawa Barat (22/11/2022) pukul 18.00 WIB, bahwa tercatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 309 jiwa, korban luka-luka 377 jiwa, hilang 31 jiwa, dengan jumlah pengungsi 7.060 jiwa.
Mahasiswa dan pengamen di Pemalang pun tergerak untuk melakukan penggalangan dana guna meringankan beban para korban gempa di Cianjur.
Sejumlah mahasiswa dari STIT Pemalang bersama para pengamen nampak melakukan kegiatan mengamen di lampu merah Sirandu guna menggalang dana dari para pengendara yang berhenti, Rabu (23/11/2022) sore.
Kordinator aksi penggalangan dana gempa Cianjur Mohammad Ade Sulaeman mengatakan, penggalangan dana sudah dilakukan dari hari Selasa kemarin.
"Alhamdulilah respon masyarakat yang berhenti di lampu merah Sirandu terhadap adanya aksi galang dana buat gempa cianjur, responya bagus pak," kata Ade, mahasiswa semester 7 di STIT Pemalang.
Menurut Ade, rencananya setelah penggalangan dana nanti selesai akan ada perwakilan dari mahasiswa STIT Pemalang yang menyerahkan langsung kepada warga korban gempa di cianjur.
"Ada perwakilan kita nanti yang kesana menyerahkan langsung pak," jelas Ade.
Sementara, Liza Fahira, mahasiswa STIT Pemalang asal Cianjur, yang juga ikut melakukan aksi galang dana di lampu merah Sirandu, dirinya berharap masyarakat pengguna jalan yang berhenti di lampu merah bisa berempati dengan memberikan sumbangan.
"Karena warga yang menjadi korban gempa di sana masih sangat memerlukan bantuan secara ekonomi, penguatan mental dan psikis, karena gempa susulan masih terjadi, sehingga masyarakat harus mengungsi," tutur Liza.
Liza juga menuturkan, untuk daerah tempat tinggalnya di Kecamatan Cilaku tidak begitu parah.
"Yang paling parah di Kecamatan Cugeunang, hampir semua rumah penduduk rata dengan tanah," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ibrahim dan Andi, pengamen yang biasa mangkal di lampu merah Sirandu mengatakan, dirinya bersama rekan pengamen yang lain untuk sementara ini ingin turut membantu melakukan penggalangan dana bersama para mahasiswa STIT, untuk membantu korban gempa di Cianjur.
"Tiga hari ini saya tidak minta hasilnya dari ngamen," ucap Ibrahim.
Editor : Aryanto