PEMALANG, iNewsPemalang.id - Krisis air bersih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pemalang, salah satunya di Desa Belik Kecamatan Belik. Hal itu disampaikan warga pada giat Jumat Curhat yang digelar Polres Pemalang di Balai Desa Belik, Jumat (30/8/2024) pagi.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo melalui Kabag SDM Kompol Pranata mengatakan, warga yang hadir pada Jumat Curhat, menyampaikan bahwa saat ini tengah mengalami krisis air bersih.
"Rupanya, sebagian besar dari mereka ingin menyampaikan curhat kepada kami, bahwa saat ini sedang mengalami kekurangan air bersih," kata Pranata.
Warga Desa Belik antusias mengantri air bersih bantuan Polres Pemalang. (Foto: Istimewa)
Setelah mendengarkan keluh kesah warga yang mayoritas mengalami kekurangan air bersih, pihak Polres Pemalang lalu langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa Belik.
Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa Belik, Nur Ajizah, pihak Polres Pemalang kemudian dengan segera berupaya membantu mendistribusikan air bersih saat itu juga.
"Hari ini, Polres Pemalang menyalurkan bantuan air bersih ke 14 lokasi, dari 39 lokasi di Desa Belik yang sedang kekurangan air bersih," ujar Pranata.
Sisanya, kata Pranata, bantuan air bersih untuk warga Desa Belik di 25 lokasi, akan disalurkan pada esok hari.
"Alhamdulillah, jumlah bantuan air bersih yang telah kami salurkan pada hari ini sebanyak 14.000 liter," jelasnya.
Pranata mengatakan, kegiatan Jumat Curhat merupakan salah satu tindak lanjut Commander wish Kapolda Jateng, agar Polisi selalu berada di tengah masyarakat saat dibutuhkan.
"Apalagi di saat berlangsungnya tahapan Pilkada serentak 2024, ini juga sebagai bentuk cooling system agar Kamtibmas Kabupaten Pemalang tetap kondusif," imbuhnya.
Kades Belik, Nur Ajizah mengatakan, ia berterimakasih pada Polres Pemalang atas bantuan air bersih kepada warganya.
"Kami sampaikan terimakasih pada Polres Pemalang, atas bantuan air bersih yang telah disalurkan untuk warga kami," kata Nur Ajizah.
Menurut Ajizah, pada musim kemarau seperti sekarang, terdapat tiga dusun yang rawan kekeringan, yakni Dusun Gondang, Tepus dan Tengah.
"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli, dan biasanya hanya cukup untuk kebutuhan selama 3 hari," ujarnya.
Editor : Aryanto