PEMALANG, iNews.id – Melihat kasus mengenai kejahatan rasial anti-Asia yang meningkat sebanyak 339 persen, BTS turut andil mengampanyekan tolak kejahatan kebencian bertarget Asia dengan bergabung dalam Konferensi Pers Gedung Putih pada (Selasa, 31/05/2022) lalu.
Melalui konferensi pers harian yang digelar di Brady Press Briefing Gedung Putih di Washington, salah satu member Band Korea BTS Suga, menyampaikan bahwa perbedaan adalah bukan kesalahan.
"Tidak salah menjadi berbeda, dan kesetaraan dimulai ketika kita terbuka dan merangkul semua perbedaan kita," ungkap Suga.
Pesan tulus yang disampaikan oleh member BTS, menjadi kesaksian sepenuh hati terhadap isu penting yang tengah genting di Amerika Serikat. Hal itu juga ditengarai dengan akan berakhirnya Bulan Warisan AAPI.
Komunitas AAPI merupakan salah satu komunitas yang fokus pada diskriminasi, kejahatan rasial, dan xenofobia terhadap Asia Amerika.
Dengan berpakaian serba hitam dan setelas jas, seluruh member BTS kompak menyampaikan pesan yang kuat.
"Hai, kami BTS. Merupakan kehormatan besar diundang ke Gedung Putih hari ini untuk membahas isu-isu penting kejahatan kebencian anti-Asia, inklusi, dan keberagaman," ungkapnya.
Tidak hanya itu, BTS juga mengaku merasa terpukul dengan naiknya gelombang kejahatan rasial khususnya kejahatan rasial Asia-Amerika. Kendati begitu, BTS merasa harus bersuara untuk menghentikan hal tersebut.
"Tetapi untuk menghentikan ini dan dukung perjuangan ini, kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menyuarakan diri kami sekali lagi."
Dalam konferensi pers tersebut, BTS juga meyakini bahwa musik dapat menyatukan berbagai bahasa dan budaya yang beragam.
"Kami percaya musik selalu merupakan pemersatu yang luar biasa dan luar biasa dari semua hal."
Diketahui, Band Korea BTS memiliki penggemar dari berbagai kebangsaan, budaya, dan bahasa dari berbagai dunia. Para penggemar ini biasa disebut ARMY.
Editor : Abdul Kadir