Logo Network
Network

Sejarah Makam Syekh Maulana Syamsuddin Sang Penjaga Laut Pantai Widuri Pemalang

Aryanto
.
Jum'at, 03 Juni 2022 | 13:21 WIB
Sejarah Makam Syekh Maulana Syamsuddin Sang Penjaga Laut Pantai Widuri Pemalang
Potret Makam Syekh Maulana Syamsuddin Sang Penjaga Laut Pantai Widuri Pemalang

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Masuknya Islam di tanah Jawa yang disebarkan oleh Wali Songo pada masa silam tak lepas meninggalkan jejak sejarah. Salah satunya di Kabupaten Pemalang, yakni tentang 'Syekh Maulana Syamsuddin' yang lebih dikenal dengan sebutan 'Ki Jogo Segoro' atau 'Sang Penjaga Laut.'

Makam Syekh Maulana Syamsuddin terletak persis di bibir Pantai Widuri, Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Hingga kini, makam Syekh Maulana Syamsuddin di Pantai Widuri Pemalang setiap harinya masih ramai dikunjungi peziarah, baik dari lokal atau luar daerah.

Pantai utara, termasuk pantai Widuri Pemalang sejak dahulu  merupakan salah satu jalur utama yang sering disinggahi oleh para Saudagar dari mancanegara, seperti dari Gujarat Arab, India, Pakistan, Inggris, Portugis, hingga VOC Belanda.

Agama Islam sendiri masuk ke pulau Jawa dibawa oleh saudagar dari Gujarat Arab dan India yang kemudian dalam perkembangannya banyak melahirkan tokoh ulama besar seperti 'Wali Songo' yang menjadi ujung tombak penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa, dan menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Nusantara. 

Dikutip dari berbagai sumber, Syekh Maulana Syamsuddin memiliki nama lengkap Sayyid Hasan Syamsudin bin Awwad Al Alawi, lahir pada sekitar tahun 1700 M atau 1100 H, diperkirakan beliau hidup pada zaman yang sama dengan Sri Sultan Hamengkubuwana I (1717-1792 M), satu masa dengan Mbah Nur Kalam Kauman Pemalang.

Adapun julukan 'Ki Jogo Segoro' atau 'Sang Penjaga Lautan' yang digelarkan kepada Syekh Maulana Syamsuddin, karena beliau merupakan sosok 'ulama besar' yang tidak hanya ahli dalam wawasan agama, tetapi juga memiliki wawasan dan keahlian dalam bidang 'Strategi Kelautan.'  

Selain itu, beliau juga mendapat gelar 'Mbah Keramat,' dari kata yang sebenarnya adalah bahasa Arab yakni 'Shohibul Karomah.' Tetapi karena pada umumnya orang Jawa sedikit sulit mengucapkannya dan lebih mudah menyebutnya singkat dengan ucapan 'Mbah Keramat.'

Secara garis silsilah, Syekh Maulana Syamsuddin masih keturunan dari ulama besar termasyhur di dunia yang jika diurutkan sampai pada 'Syekh Abdul Qadir Jaelani." 

Kemudian nasabnya nyambung pada garis keturunan Rasulullah dari Sayyidah Aisyah dan Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah.

Menurut beberapa sumber, Syekh Maulana Syamsuddin wafat ketika sedang mengemban tugas dari Syekh Maulana Maghribi untuk mengantarkan surat kepada Sunan Gunung Jati di Cirebon. 

Namun dalam perjalanan ke Cirebon, beliau dicegat gerombolan perampok yang mengiranya seorang Saudagar. Dalam perlawanan menghadapi gerombolan perampok, beliau terbunuh.

Editor : Anila Dwi

Follow Berita iNews Pemalang di Google News

Bagikan Artikel Ini