PEMALANG, iNews.id - Masyarakat tengah dihebohkan perihal kenaikan tiket masuk Candi Borobudur yang ditetapkan oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, tiket masuk Candi Borobudur awalnya Rp50.000 dan kemudian naik menjadi Rp750.000 untuk wisatawan lokal, dan $100 atau setara dengan Rp1.443.000 untuk wisatawan mancanegara. Hal ini banyak menuai kontroversi dari masyarakat Indonesia.
Namun, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono mengklarifikasi tiket seharga Rp750.000 per orang bagi turis lokal hanya untuk menaiki Candi Borobudur. Sementara itu, harga tiket masuk kawasan candi masih tetap Rp50.000 per orang untuk wisatawan lokal.
Edy menjelaskan bahwa keputusan harga tiket untuk menaiki Candi Borobudur ini telah ditetapkan pada rapat koordinasi. Rapat ini juga melibatkan pemerintah pusat.
Ia juga menjelaskan kuota per hari untuk yang diperbolehkan naik ke Candi Borobudur yaitu hanya 1.200 orang per hari.
Penetapan kuota masuk tersebut memiliki tujuan untuk melindungi bangunan Candi Borobudur atau konservasi demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara.
Edy menjelaskan bahwa bangunan Candi Borobudur mulai mengalami penurunan dan pengikisan yang diduga diakibatkan oleh adanya beban berlebih akibat kunjungan wisatawan.
Pihak pengelola sudah menyiapkan pemandu wisata atau tour guide di atas candi yang akan menjelaskan mengenai sejarah candi yang dibangun pada 770 Masehi tersebut dan menerangkan mengenai relief di tiap dinding candi.
Edy menjelaskan lebih lanjut, penetapan harga Rp750.000 bagi wisatawan lokal yang ingin menaiki candi bukan dikarenakan hal komersial. Pengelola memberikan akses khusus bagi pelajar yang ingin belajar tentang Candi Borobudur dan untuk naik candi dengan penetapan harga tiket Rp 5.000 saja per siswa.
"Sebagai wujud keberpihakan kita pada dunia pendidikan, untuk pelajar hanya ditetapkan Rp 5.000. Inilah jawaban kenapa kok mahal, seolah-olah jadi komersial. Tidak, bukan komersial, alasannya beda-beda. Oleh karenanya, untuk pelajar hanya Rp 5.000," kata Edy saat ditemui wartawan (5/6).
Editor : Anila Dwi