PEMALANG, iNews.id - Sejumlah pedagang oleh-oleh haji mulai berjualan di Gedung Arofah, Asrama Haji Donohudan (AHD).
Sejak pukul 09.00 WIB, biasanya 9 kios yang menjual aneka kurma dan souvenir tersebut sudah siap menyambut para pembeli.
Seorang pedagang, Rudi (43) mengaku, tradisi berjualan buah tangan haji tersebut sudah berlangsung lebih dari 10 tahun.
"Kalau saya sendiri mulai berjualan sejak 2017, sebelum pandemi," kata Rudi saat ditemui iNews di lapaknya, Selasa (7/6/2022).
Rudi menceritakan, meski sempat terguncang pandemi Covid-19 dan menghentikan kegitan berdagangnya lantaran ibadah haji ditiadakan, kini kiosnya mulai ramai kembali.
"Walaupun masih belum se ramai dulu, setidaknya sekarang ibadahnya sudah ada lagi, jadi minimal sudah bisa dagang dan ada pemasukan," ujarnya.
Lelaki paruh asal Boyolali tersebut menuturkan, pada 2022 ini, dirinya akan berjualan dalam waktu kurang lebih 30 hari.
Menurut dia, biasanya para pembeli akan mulai ramai saat kepulangan haji yang diperkirakan berlangsung pada Juli 2022.
"Kalau sekarang ada, tetapi paling tidak terlalu banyak, karena yang beli dari pengantar hajinya," imbuh Rudi.
Kios bernama Annafa milik Rudi biasanya mampu melayani hingga ratusan pembeli dari berbagai daerah.
"Jualan yang paling populer biasanya kurma atau tasbih karena selain harganya terjangkau, membawanya juga cukup mudah," kata Rudi.
Harga yang dipatok Rudi untuk kurma cukup variatif yakni mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 200.000 per boxnya.
Tak hanya menjual dalam jumlah besar, Rudi juga melayani pembelian ecer atau kiloan, sehingga pembeli bisa menyesuaikan kebutuhan.
Sementara itu, ditanya ihwal keuntungan, Rudi menuturkan, dalam satu bulan, dirinya bisa mendapat sekitar 5 hingga 10 juta, jika dalam keadaan normal.
"Tapi setelah pandemi ini, belum tahu ke depannya," kata Rudi.
Senada dengan Rudi, seorang pedagang oleh-oleh haji, Tinuk (52) mengaku senang dengan dibukanya kembali ibadah haji sehingga dirinya bisa kembali berjualan di Arofah.
"Walaupun sudah tau, omsetnya pasti tidak sebesar dulu," imbuh Tinuk.
Jika di kios Rudi tasbih dan kurma menjadi andalan, primadona dagangan Tinuk yakni peci dan kopyah.
Tinuk mengatakan, barang-barang dagangannya tersebut didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia alias "mengulak".
Bukan cuma menghemat biaya, oleh-oleh haji bisa menjadi solusi buah tangan untuk keluarga agar bagasi para jemaah tidak penuh dan lebih praktis tentunya.
Editor : Anila Dwi