PEMALANG, iNews.id - Justin Bieber pada hari Jumat (10/06/2022) berbagi di sosial medianya bahwa dia akan vakum sementara dari konser dengan memberi tahu pengikut Instagram-nya bahwa dia telah didiagnosis dengan Ramsay Hunt Syndrom.
Sindrom "terjadi ketika wabah herpes zoster mempengaruhi saraf wajah di dekat salah satu telinga Anda," menurut Mayo Clinic.
Selain ruam herpes zoster yang menyakitkan, sindrom Ramsay Hunt dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terkena.
Lantas apa itu Ramsay Hunt Syndrom? dan apa gejalanya? Berikut terdapat penjelasan mengenai Ramsay Hunt Syndrom.
Dilansir dari Nord, Syndrom Ramsay Hunt (RHS) adalah gangguan neurologis langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf wajah (kelumpuhan wajah) dan ruam yang mempengaruhi telinga atau mulut.
Kelainan telinga seperti telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran juga dapat terjadi.
Syndrom Ramsay Hunt disebabkan oleh Virus Varicella Zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan cacar air pada anak-anak dan herpes zoster (herpes zoster) pada orang dewasa.
Dalam kasus Ramsay Hunt Syndrom, virus varicella-zoster yang sebelumnya tidak aktif (tidak aktif) diaktifkan kembali dan menyebar untuk mempengaruhi saraf wajah.
Beberapa nama yang berbeda telah digunakan untuk menunjukkan gangguan ini dalam literatur medis yang sering menyebabkan kebingungan.
Gangguan ini dinamai James Ramsay Hunt, seorang dokter yang pertama kali menggambarkan gangguan tersebut pada tahun 1907.
Gejala Ramsay Hunt Syndrom:
Gejala Ramsay Hunt Syndrom bervariasi dari kasus ke kasus. Individu yang terkena biasanya mengalami kelumpuhan (palsy) dari saraf wajah dan ruam yang mempengaruhi telinga.
Otot-otot wajah yang terkena kelumpuhan saraf mungkin lemah atau terasa kaku dan dapat mengakibatkan ketidakmampuan individu yang terkena untuk tersenyum, mengerutkan dahi atau menutup mata pada sisi yang terkena.
Dalam beberapa kasus, bicara mungkin menjadi tidak jelas. Sebagian besar kasus Ramsay Hunt Syndrom memiliki ruam kemerahan (eritematosa), nyeri, melepuh (vesikular) yang mempengaruhi bagian luar telinga (pinna) dan seringkali saluran telinga luar.
Dalam beberapa kasus, ruam, termasuk lecet yang menyakitkan, juga dapat mempengaruhi mulut, langit-langit lunak, dan bagian atas tenggorokan.
Beberapa individu dengan sindrom Ramsay Hunt mungkin memiliki kelumpuhan wajah dengan bukti virus varicella-zoster melalui pengujian (misalnya, tes darah), tetapi tanpa kelainan kulit yang terkait.
Kasus-kasus ini dapat disebut sebagai zoster sine herpete. Gejala tambahan yang mempengaruhi telinga termasuk telinga berdenging (tinnitus) dan sakit telinga (otalgia).
Dalam beberapa kasus, sakit telinga mungkin hebat. Nyeri dapat menyebar hingga mempengaruhi leher.
Beberapa individu yang terkena mengalami gangguan pendengaran sensorineural, suatu kondisi di mana getaran suara tidak ditransmisikan dengan benar ke otak karena cacat pada telinga bagian dalam atau saraf pendengaran, yang mengakibatkan gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran biasanya bersifat sementara (sementara), namun dalam kasus yang jarang terjadi bisa menjadi permanen. Dalam beberapa kasus, individu yang terkena mungkin mengalami hyperacusis, suatu kondisi di mana suara tampak lebih keras (seringkali secara dramatis) dari biasanya.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang luar biasa bagi individu yang terkena.
Gejala tambahan yang mungkin ada termasuk mual, muntah, dan sensasi di sekitar seseorang berputar (vertigo). Dalam kasus yang jarang terjadi, kehilangan rasa, mulut kering, dan mata kering juga dapat terjadi.
Editor : Anila Dwi