Menurut Kepala BPBD Pemalang, Andri Adi, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat, termasuk potensi hujan deras dan angin kencang saat masa pancaroba. Selain itu, penurunan debit air di sejumlah sumur dan sumber air bersih telah memicu kesulitan pasokan, yang memperparah risiko dehidrasi dan penurunan daya tahan tubuh.
Respons Pemerintah dan Imbauan Kesehatan
Dinas Kesehatan Pemalang melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) menyampaikan beberapa langkah pencegahan agar masyarakat tetap sehat selama musim kemarau dan pancaroba:
- Perbanyak minum air putih untuk menjaga hidrasi tubuh.
- Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan.
- Gunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
- Cuci tangan secara rutin untuk mencegah penyebaran virus.
- Istirahat cukup dan olahraga ringan agar imunitas tetap terjaga.
Tekanan Ganda di Tengah Kemarau
Situasi ini menciptakan tekanan ganda bagi warga: selain menghadapi cuaca panas dan kualitas udara buruk, mereka juga harus menghadapi keterbatasan akses air bersih. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pada ketahanan lingkungan dan kehidupan sehari-hari.
Lonjakan kasus ISPA selama puncak kemarau tahun ini mencerminkan pola yang berulang seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana kombinasi dehidrasi, debu, dan daya tahan tubuh menurun memicu peningkatan infeksi musiman.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait