get app
inews
Aa Read Next : Gempar! Warga Cibuyur Tewas Tenggelam di Waduk Cacaban saat Jaring Ikan

Janggal! Jenazah Brigadir J Dimasukkan ke IGD, Bukan ke Kamar Jenazah,

Rabu, 09 November 2022 | 14:00 WIB
header img
Kesaksian sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir J

Jakarta, iNews.id - Pada sidang terdakwa Bharada Richard Eliezer dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022) mendatangkan salah satu saksi TKP yang merupakan sopir ambulans PT Bintang Medika bernama Ahmad Syahrul Ramadhan.

Laki - laki yang kerap dipanggil Syahrul itu menjelaskan kronologi pengangkatan jenazah Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo yang berada di Jalan Durian Tiga.

Syahrul mengaku terkejut lantaran melihat seorang laki - laki yang tergeletak di lantai dengan berlumuran darah dan terdapat luka tembak di dadanya. Awalnya, dia kira panggilan layanan ambulans tersebut adalah untuk membawa orang sakit. Bukan seorang jenazah dengan keadaan yang sangat mengenaskan itu.

Singkat cerita, Syahrul pun langsung mengevakuasi jenazah Brigadir J dengan dibantu oleh tiga sampai empat orang anggota provos sesuai instruksi yang diarahkan oleh mereka. Ia memasukkannya ke dalam kantong jenazah dan segera dimasukkan ke mobil ambulans yang ia parkirkan di dalam garasi rumah. 

Syahruh menyebutkan beberapa kendala yang ia alami saat membawa jenazah Brigadir J ke RS Polri Jakarta Timur. Ia menjelaskan mengenai kemacetan yang dialaminya hingga dilarang untuk menyalakan rotator maupun sirine ambulans.

Sesampainya di rumah sakit, Syahrul dibuat heran lantaran jenazah tidak langsung dibawa ke ruang jenazah/forensik, melainkan diinstruksikan untuk masuk ke ruang IGD terlebih dulu. Syahrul pun mengatakan kejanggalan yang dialaminya selama proses penjemputan hingga sampai di rumah sakit dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Pas di RS enggak langsung ke forensik ke kamar jenazah, tapi ke IGD. Saya bertanya pak izin kok IGD dulu, biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, forensik. 'Oh, saya juga enggak tahu mas ikuti perintah aja.' Oh baik," tutur Syahrul.

Laki - laki kelahiran 2002 itu pun mengikuti arahan yang diberikan oleh anggota provos, ia kemudian membawa jenazah Brigadir J ke ruang IGD. Saat menuju ruang IGD, ia melihat kondisi ruangan yang sudah terlihat ramai. Petugas RS Polri pun mendatangi Syahrul untuk menanyakan jumlah korban yang ada di lokasi kejadian.

'Korbannya berapa orang?' Saya juga bingung, dilihat 'waduh, kok sudah ada kantong jenazah.' Ditanya 'korban berapa?' Satu. Terus 'ya sudah mas dibawa ke belakang aja kamar jenazah. Saya mengarah ke kamar jenazah," lanjutnya.

Usai mengantarkan jenazah Brigadir J ke kamar jenazah, Syahrul kemudian izin pamit kepada salah satu anggota yang mendampinginya. Namun, ia tidak diperbolehkan pulang terlebih dulu, Syahrul diminta menunggu untuk beberapa waktu.

"Saya bilang sama anggota di RS pak saya izin pamit, terus katanya 'sebentar dulu ya mas, tunggu dulu.' Saya tunggu di depan masjid Yang Mulia di samping tembok sampai jam mau subuh," cerita Syahrul.

Hakim pun dibuat kaget oleh pernyataan yang diberikan oleh sopir ambulans tersebut. Ia kemudian memastikan lagi pernyataan yang diungkapkan oleh sopir ambulans tersebut.

"Mau subuh saudara nunggu?" tanya hakim menegaskan.

Kemudian Syahrul pun mengiyakan pertanyaan Hakim tersebut dan menambahkan bahwa dirinya juga dilarang keluar dari area rumah sakit bahkan hanya sekedar untuk membeli minuman.

"Iya Yang Mulia. Pas saya mau ke depan, 'sudah mas di sini aja', terus saya bilang pak izin saya haus. Sembari menunggu saya dibelikan air dan sate," jawab dia.

Mendengar itu, Hakim kemudian bertanya kepada Syahrul, mengapa ia disuruh menunggu sampai subuh. Namun Syahrul pun tidak mengetahui alasan tersebut. Ia mengaku hanya melakukan instruksi yang diberikan.

"Kenapa saudara disuruh nunggu sampai subuh?" tanya hakim.

"Enggak tahu," kata Syahrul.

Syahrul juga menjelaskan bahwa ia hanya diberi uang untuk biaya mobil ambulans dan biaya cuci mobil. Dia mengaku tidak menerima bayaran apapun selain kedua hal tersebut.

Editor : Lazarus Sandya Wella

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut