get app
inews
Aa Read Next : Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan dari Atas Puncak Mencapai 700 Meter

Ngeri! Ini 6 Ramalan Jayabaya di Tahun 2023, Nomor 1 Sudah Terjadi?

Selasa, 06 Desember 2022 | 09:30 WIB
header img
Ramalan Jayabaya perihal bencana alam / Foto : Instagram

Pemalang, iNews.ID - Mitos mengenai sebuah ramalan legendaris oleh seorang raja yang memimpin Kerajaan Panjalu pada tahun 1135-1159 kini kembali menyeruak. Pasalnya, satu per satu ramalannya nampak bisa dibuktikan dengan mata telanjang.

Seorang tokoh penting di Kerajaan Kediri itu menyampaikan kepiawannya dalam meramal masa depan lewat sebuah kitab yang diberi nama Kitab Musasar. Rangkuman perihal ramalannya itu juga dikenal sebagai Jangka Jayabaya atau Ramalan Jayabaya.

Ramalan yag bersinggungan mengenai tahun 2023 pun kini sudah mulai terlihat kebenarannya. Beberapa ramalan tersebut, diantaranya :

1. Kondisi Alam Berantakan

Prabu Jayabaya meramalkan bahwa kondisi alam di Indonesia akan mengalami kekacauan. Ia menyebutkan bahwa kerusakan alam akan didominasi oleh elemen batu, air, dan api.

Bukan hanya itu, Jayabaya juga mengungkapkan bahwa gunung berapi akan menjadi amat aktif di tahun mendatang. Ramalan itu pun dinilai benar oleh segelintir masyarakat, melihat sejumlah bencana alam yang belakangan ini nampak menghampiri Indonesia.

2. Pandemi Belum Benar - Benar Berakhir

Dalam kosakata Bahasa Jawa, Jayabaya mengungkapkan sebuah istilah yang berbunyi "Akeh wong dicokot lemut mati. Lan akeh wong dicokot semut sirno," yang berarti "Banyak orang yang digigit nyamuk mati dan banyak orang yang digigit semut hilang,".

Metafora ini merujuk pada sebuah virus yang kemungkinan akan menyebabkan pandemi pada tahun yang akan datang. Virus tersebut digambarkan layaknya sebuah nyamuk dan juga semut.

3. Resesi Dunia

Ramalan ketiga bukan hanya mencangkup wilayah Nusantara, melainkan seluruh negara di dunia. Pasalnya dalam ramalan ini, Jayabaya menyebutkan sebuah kalimat yang berbunyi 'wong golek pangan koyo gabah diinteri,'

Kalimat tersebut memiliki arti dimana manusia akan merasa kelabakan dalam bertahan hidup, layaknya beras yang digoyang - goyangkan di dalam tampah (alat yang digunakan untuk mengayak beras dan terbuat dari anyaman bambu).

4. Kondisi Politik yang Kacau Balau

Jayabaya memberikan ramalan perihal peperangan yang kemungkinan akan terjadi, dimana manusia berhati mulia akan mengalami kesangsaraan sedangkan manusia dengan niat buruk akan mendapatkam kebahagiaan. 

"Besok yen ono peperangan, teko soko wetan kulon kidul lan lor, akeh wong becik soyo sengsoro, wong jahat soyo seneng,".

Selain itu, sang prabu juga menyebutkan bahwa akan terjadi perang saudara di Indonesia yang disebabkan oleh kesalahpahaman antara para pemegang kekuasaan.

"Ono peperangan ing jero, amargo para pangkat akweh sing padha salah paham,".

5. Meningkatnya Teknologi

Ramalan yang nampak memiliki nilai positif adalah ramalan berikut, dimana Jayabaya menyebutkan bahwa di tahun mendatang akan banyak sekali teknologi - teknologi baru yang diciptakan.

"Akeh Oma ing dhuwur jaran," yang berarti "Banyak rumah di atas kuda,".

Istilah jaran atau kuda merupakan sebuah metafora dari kemajuan peradaban di zaman dulu, sehingga hal ini merujuk pada penciptaan berbagai teknologi yang amat mutakhir.

6. Terbelahnya Pulau Jawa

Kunci dari seluruh ramalan Jayabaya yakni dengan meletusnya Gunung Slamet di Jawa Tengah. Menurutnya, akibat dari bangunnya gunung tersebut maka akan memecah Pulau Jawa menjadi dua bagian.

Nah, itu dia 6 ramalan sosok yang dipercaya sebagai keturunan Pandawa dari ayahnya yang bernama Indrayana yakni Prabu Jayabaya. Ramalan - ramalan tersebut masih dipercaya hingga kini oleh para penganut Kejawen di wilayah Pulau Jawa.

Editor : Sandi

Follow Berita iNews Pemalang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut