Di Balik Asap Mistis: Sains Modern Ungkap Harta Karun dalam Sebutir Kemenyan

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Sebutir kemenyan dibakar, asap putihnya mengepul membawa aroma khas yang tajam. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, adegan ini langsung memunculkan citra dunia mistis—sebuah ritual, mantra, dan hal-hal gaib. Namun, di balik selubung asap dan reputasi angkernya, getah aromatik dari pohon genus Styrax ini menyimpan harta karun berupa manfaat yang telah diakui secara turun-temurun dan kini divalidasi oleh sains modern.
Jauh sebelum menjadi properti film horor, masyarakat Nusantara, khususnya di Sumatera, Jawa, dan Banyuwangi, telah memanfaatkan kemenyan sebagai bagian dari kearifan lokal (etnosains). Ia bukan sekadar simbol spiritual, melainkan apotek alami dan komoditas bernilai tinggi. Kini, saatnya kita melihat kemenyan melalui kacamata yang berbeda.
Penenang Jiwa dan Pikiran
Manfaat kemenyan yang paling mudah dirasakan adalah kemampuannya dalam menenangkan sistem saraf. Ketika dibakar, aroma yang dilepaskan terbukti secara ilmiah mampu merangsang produksi serotonin, hormon yang menciptakan perasaan nyaman dan bahagia. Inilah alasan mengapa kemenyan menjadi elemen tak terpisahkan dalam praktik meditasi, yoga, atau ritual keagamaan yang menuntut kekhusyukan.
Kandungan aromatiknya membantu menjernihkan pikiran, meningkatkan fokus, dan meredakan stres serta gangguan kecemasan. Dalam dunia modern, efek ini diekstrak menjadi minyak esensial benzoin yang populer digunakan untuk aromaterapi.
Pelindung Medis dari Alam
Kekuatan kemenyan tidak berhenti pada aroma. Getahnya mengandung senyawa-senyawa farmakologis yang kuat. Secara tradisional, uapnya digunakan sebagai ekspektoran alami untuk melegakan gangguan pernapasan seperti asma dan batuk. Lebih dari itu, penelitian modern menemukan bahwa senyawa pinoresinol di dalamnya berpotensi menurunkan kadar gula darah.
Editor : Aryanto