"Idealnya kalau kita lihat di mana pun lah, namanya perempuan ya ajudannya perempuan. Ada Polwan dan sebagainya. Ini kok laki-laki. Sehingga ada sesuatu yang perlu diperjelas kenapa (Putri) pakai ajudan laki-laki," kata Profesor Hibnu.
Profesor Hibnu menerangkan bahwa hal tersebut tidak lumrah jika seorang ajudan istri jenderal semuanya laki - laki. Bahkan seorang dekan atau rektor perempuan, ajudannya pun harus perempuan.
"Nampaknya ada sesuatu yang dilakukan oleh majelis hakim untuk membongkar motif pembunuhannya itu apa," ujar Profesor Hibnu.
Dalam pandangan Profesor Hibnu, Majelis Hakim tampak sedang menggali fakta tersebut guna membongkar motif pelaku dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Editor : Sandi
Artikel Terkait