PEMALANG, iNews.id - Bupati Banjarnegara non aktif Budhi Sarwono kembali ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi.
Budhi ditetapkan kembali menjadi tersangka terkait pengadaan barang/jasa di Pemkab Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tahun 2019 - 2021 dan penerimaan gratifikasi, berdasarkan setelah tim penyidik KPK kembali menemukan adanya dugaan perbuatan pidana lain oleh tersangka Budhi dan kawan kawan.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan di Jakarta, Senin, (13/6/2022).
"Berdasarkan adanya kecukupan alat bukti, tim penyidik KPK kembali menemukan adanya dugaan perbuatan pidana lain oleh tersangka BS dan kawan-kawan. Perbuatan pidana tersebut, yaitu dugaan korupsi terkait dengan penyelenggara negara yang secara sengaja, baik langsung maupun tidak langsung, ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa di Pemkab Banjarnegara pada tahun 2019-2021 dan dugaan penerimaan gratifikasi," ucap Jubir KPK Ali Fikri.
Tetapi, Ali belum menyampaikan perihal peran Budhi, konstruksi perkara, ataupun pasal yang disangkakan.
Ali menuturkan, saat ini tim penyidik KPK masih mengumpulkan alat bukti melalui pemanggilan dan pemeriksaan saksi-saksi.
Dirinya juga berharap ada partisipasi publik kepada KPK agar ikut serta memantau dan mengawal penyidikan perkara tersebut.
"Apabila publik memiliki informasi atau data terkait perkara ini, mereka dapat menginformasikan pada tim penyidik KPK atau melalui layanan Call Center 198", ucapnya.
Sebelumnya, pada 15 Maret 2022, KPK telah menetapkan Budhi sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Penetapan tersebut merupakan pengembangan dari kasus korupsi turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan pada Dinas PUPR Pemkab Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tahun 2017 - 2018 dan penerimaan gratifikasi.
Dalam kasus tersebut, diduga ada upaya maupun tindakan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan yang bersumber dari tindak pidana korupsi, seperti dibelanjakan dalam bentuk berbagai aset baik bergerak ataupun tidak bergerak.
Sementara, KPK juga telah menyita aset senilai Rp10 miliar yang diduga milik tersangka Budhi dalam kasus pencucian uang hasil korupsi tersebut.
Selanjutnya pada Kamis (9/6), Budhi Sarwono divonis 8 tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Jawa Tengah, terkait dengan kasus dugaan suap dan gratifikasi dalam berbagai proyek yang diduga melibatkan tiga perusahaan miliknya pada kurun waktu 2017 hingga 2018.
Selain itu, hakim juga menjatuhkan vonis yaitu denda sebesar Rp700 juta. Jika tidak dibayarkan maka akan diganti dengan 6 bulan penjara.
Editor : Abdul Kadir
Artikel Terkait