Nahasnya, perempuan yang telah menjadi pengemudi ojol sejak 2016 ini juga mengalami penurunan jumlah penumpang. Biasanya, ia sehari mendapatkan 20 penumpang. Namun, kini, ia hanya mendapat lima sampai delapan penumpang.
“Sangat-sangat berkurang. Biasanya dapet sampai 20, sekarang paling dapetnya 5 sampai 6, mentok 8 itu,” ungkapnya.
Kenaikan harga BBM ini juga berimbas pada harga bahan pokok, perempuan dengan dua putri ini bahkan sampai memangkas pembelian beras yang menjadi kebutuhannya sehari-hari.
“Beli beras saja nyicil ½ kilo buat makan. Biasanya beli sekilo sekilo terus tiap hari,” tandasnya.
Kendati begitu, Bunda Cici mengimbau untuk tetap mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah. Tidak hanya itu, ia juga berharap agar pemerintah mampu menyejahterakan pengemudi ojol yang tengah menjerit.
“Tetap mematuhi peraturan hukum pemeritah, walaupun kita sebenarnya menjerit benar benar menjerit. Kalau bisa pemerintah keluarkan dong zakat-zakatnya buat kami driver online, sejahterakan kami lah sebagai driver online,” pungkas Bunda Cici.
Editor : Abdul Kadir