"Makanya orang dulu ngambil bunga kelapa karena apa, ya karena dari akar, batang, terus buahnya, dan dan daunnya bermanfaat semua makanya mereka menamakan Manggar," jelas Slamet.
Selain batik Sekar Manggar, Pemalang juga mempunyai motif lain yang dinamakan 'Wader Mudik'. Batik ini melambangkan orang Pemalang yang merantau ke luar daerah kemudian pulang dengan keberhasilan atau yang dinamakan mudik.
"Jadi sopo wonge sing tindak enyang luar daerah nah ceritane angger iki anu, ceritone lunga Malaysia opo Jakarta itu berhasil, nah iku jenenge wis makat banjur mudik, Wader Mudik," jelasnya.
"Jadi siapapun yang pergi keluar daerah, misalnya Malaysia atau Jakarta dan sukses, nah itu yang dinamakan berangkat lalu pulang, namanya Wader Mudik," jelasnya.
Slamet menyebutkan bahwa batik wader mudik biasanya digunakan oleh para pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan.
Bukan hanya itu, motif batik lainnya pun turut serta mengisi jajaran batik khas Pemalang yakni Batik Ukel Materos. Batik ini mengandung filosofi bahwa dalam hidup selalu ada rintangan dan hambatan, namun kita dianjurkan untuk terus maju dan berjaya.
Editor : Lazarus Sandya Wella