Dengan diam-diam, Mbah Bantarbolang meninggalkan Padepokan, dengan maksud untuk memberikan kesempatan kepada kedua muridnya, yaitu Syekh Pandan Jati dan Syekh Palintaran untuk memimpin Padepokan secara bersama-sama.
Namun, kepergian Mbah Bantarbolang membuat mereka merasa kehilangan. Semua muridnya berusaha mencarinya. Syekh Pandan Jati yang memiliki mata batin lebih tajam dari murid yang lain, akhirnya berhasil menemukan keberadaan gurunya.
Makam Syekh Pandan Jati di Desa Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, ramai oleh peziarah dari luar daerah. Foto: Istimewa
Semua murid di Padepokan itu meminta Mbah Bantarbolang untuk kembali, namun beliau tidak mau, dan meminta kepada Syekh Pandan Jati untuk memimpin Padepokannya. Sebagai murid yang berbakti, Syekh Pandan Jati pun melaksanakan titah sang guru untuk memimpin Padepokan tersebut, hingga akhir hayatnya.
Sebagian masyarakat menyebut bahwa di tempat itu (Makam Syekh Pandan Jati) hanyalah sebuah petilasan, dan sebagian lagi meyakini bahwa itu adalah makam Syekh Pandan Jati.
Editor : Aryanto