PEMALANG, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan lima hal dalam bidang kesehatan yang ingin dicapai Indonesia saat menjadi tuan rumah presidensi G20.
Hal itu Budi sampaikan usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Direktur Jenderal (Dirjen) World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (21/6/2022).
"Pertama, terbentuknya financial intermediary fund yang merupakan dana cadangan untuk mengatasi pandemi," kata Budi melalui keterangan tertulis yang diterima iNews.
Selain itu, ia juga bersyukur dana cadangan tersebut telah berhasil dibentuk bersama-sama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Alhamdulillah dengan bantuan Bu Retno, Bu Sri Mulyani sama-sama kita bertiga sudah berhasil membentuk fund ini dan sudah lebih dari USD1 billion yang di-commit oleh beberapa negara dan institusi di fund ini,” ujarnya.
Kedua, Budi mengatakan, Indonesia dan WHO juga telah berdiskusi terkait penggunaan dana yang ada di dalam pendanaan tersebut agar dapat dimanfaatkan secara adil dan cepat.
"WHO akan mengambil posisi di depan untuk dapat menentukan negara dan orang-orang yang perlu mendapatkan prioritas jika terjadi pandemi Covid-19," ujarnya.
Ketiga, sambung Budi, pentingnya juga kerja sama antara pemerintah dan swasta karena hampir semua produsen dari vaksin, obat-obatan, dan juga alat kesehatan adalah pihak swasta.
"Keempat, hal lain yang ingin dicapai adalah terkait integrasi dari lab genome sequence di seluruh dunia yang dapat mengidentifikasi adanya virus varian baru maupun bakteri baru," ujarnya.
Ia menambahkan, Indonesia juga ingin mengharmonisasi standar perjalanan, baik berupa sertifikat vaksin maupun sertifikat pengetesan sehingga tidak mengganggu pergerakan orang maupun barang.
“Standar ini menggunakan WHO, sudah pilot project-nya jalan, dan sudah lebih dari 30 negara yang paling besar kemarin Brazil dengan European Union jadi seluruh anggotanya sudah mengikuti program inisiatif dari Indonesia ini,” ucap Budi.
Terakhir, atau yang kelima, Budi menuturkan, Indonesia juga ingin melakukan standarisasi pengembangan vaksin utamanya yang menggunakan teknologi terbaru sehingga ketersediaan dan akses vaksin di seluruh dunia dapat merata.
"Saat ini sudah ada sejumlah negara yang siap untuk berpartisipasi, antara lain Afrika Selatan, Brazil, Argentina, India, dan Indonesia," katanya.
Lebih dari itu, Budi berharap, round pertama ini Indonesia bisa mencapai milestone yang cukup baik sehingga nanti round kedua meeting menteri kesehatan di bulan Oktober kita bisa memfinalisasi semua deliverables secara konkret sehingga nanti pada saat leaders meeting di bulan November kelima hal yang tadi ingin dicapai sudah selesai.
Editor : Anila Dwi