Ia kemudian membelanjakan uag tersebut untuk mmbeli freezer, meja, dan kursi. Sedangkan alat serutnya, ia ciptakan sendiri dengan merakitnya secara manual.
Bisnis es serut pun dijalananinya dalam kurun waktu sembilah tahun namun tak menunjukkan perkembangan yang signifikan alias tak laku.
Hingga pada tahun 2006, Zhang berhasil menciptakan ice cream pound dengan rasa yang berkualitas namun dibanderol dengan harga yang cukup murah.
Saat gerai lain menjualnya dengan harga Rp.20ribu, Zhang hanya menjual di harga Rp.5ribuan saja. Dari situlah orderan ice cream kemudian membludak.
Zhang mengaku keteteran dalam memenuhi permintaan konsumen. Lalu, ia pun memulai penjualan franchise dan berhasil menarik banyak peminat.
Editor : Lazarus Sandya Wella