PEMALANG, iNewsPemalang.id - Makam orang Tionghoa atau yang biasa disebut Bong Pay memiliki ciri khas dan gaya arsitektur tersendiri. Menurut tradisi orang China, semakin besar dan mewah bentuk makamnya maka semakin tinggi pula status sosial yang dimilikinya.
Bukan hanya itu, makam Tionghoa juga memiliki sejumlah nilai kesenian yang diwujudkan dalam bentuk macan, naga, dan burung hong.
Diketahui, dalam satu gundukan terdapat dua lubang untuk ditempati oleh dua orang jenazah. Pemakaman jenis ini diperuntukkan untuk sepasang suami istri atau yang disebut siang kong.
Ciri lain dari pemakaman Tionghoa yakni dengan adanya altar yang digunakan untuk menaruh benda dan makanan sebagai salah satu pelengkap dalam prosesi sembahyang.
Beberapa altar juga terdapat altar dewa bumi yang berada di sebelah kiri makam. Altar ini biasanya ditemukan pada kuburan para penganut agama Budha atau pun Konghucu.
Uniknya, pemakaman tersebut juga dilengkapi dengan batu nisan yang lumayan besar. Tak seperti pemakaman pada umumnya, papan nisan ini ternyata bertuliskan nama mendiang, orangtua, istri atau suami, hingga anak - anaknya.
Mitosnya, orang China akan ikut serta menguburkan hartanya mulai dari perhiasan, pakaian, hingga barang kesukaan mereka. Hal ini diungkapkan oleh Agni selaku Pemerhati Budaya China.
“Jiwanya di sana masih membutuhkan apa-apa yang dia butuhkan atau dia pakai di dunia fana,” katanya.
"Mulai dari pakaian, mainan, perhiasan sampai kalau perlu pembantunya atau pengawalnya. Contohnya masa dinasti ada 'teman' untuk menemani tuan atau kaisar," imbuhnya.
Namun menurut informasi, pemakaman tersebut hanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa yang masih menganut cara tradisional.
Sehingga untuk mereka yang telah mengikuti arus perkembangan zaman, pemakaman akan dilakukan layaknya makam pada umumnya.
Editor : Lazarus Sandya Wella