Dia mengatakan, dalam kesehariannya membuat gerabah dibantu tiga orang saudaranya, yakni Kuripno, Sunarto dan Anwaryono.
Nurochim membuat produk gerabah sesuai dengan pesanan atau permintaan pasar. Paling laris menurut dia, gerabah jenis Paso Pengaron, Kendil dan Pot.
Bahan baku utama untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Namun, kata Nurochim, tak sembarang tanah liat.
"Tanah liat untuk bahan membuat gerabah harus yang bertekstur halus," ujarnya.
Menurutnya, bahan dari tanah liat yang halus itu harus dijaga oleh perajin, supaya hasil gerabah kualitasnya benar-benar bagus.
Mereka para perajin, kata Nurochim, mendapatkan tanah liat dengan membeli seharga Rp8000 per tepak. Kemudian mereka mengolahnya dengan mencampurkan pasir, lalu diaduk dengan cara menginjak-injaknya hingga tercampur rata dan benar-benar halus.
"Setelah siap, baru tanah liat kita bentuk menjadi bermacam jenis gerabah," kata Nurochim.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait