Tegal, iNews.id - Sikap kritis Fahmi (27) penyandang disabilitas asal Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini patut diacungi jempol. Pasalnya, selama hampir 2 bulan ini Fahmi tak lelah mendorong keterbukaan informasi terkait anggaran Dinas Sosial Kabupaten Tegal dalam pengadaan alat bantu untuk kaum difabel.
Bukan tanpa alasan, Fahmi menduga adanya potensi penyimpangan penggunaan anggaran Dinsos Kabupaten Tegal tahun lalu, saat dirinya dan penyandang disabilitas lain mendapat bantuan kaki palsu sekitar bulan November tahun 2021.
“Bantuan kaki palsu yang diberikan Dinsos Kabupaten Tegal berkualitas buruk. Belum dipakai sudah langsung rusak, saya sempat posting di media sosial sebelum akhirnya direspon oleh Dinsos,” jelas Fahmi, Selasa (6/12/2022).
Tak hanya berkualitas buruk, Fahmi juga menyebut kaki palsu tersebut tak ber-SNI. Belum lagi simpang siur soal anggaran pengadaan kaki palsu tersebut, Dinsos dikatakan Fahmi belum memberikan salinan SPJ hingga saat ini.
“Saya sebagai pengguna mewakili teman-teman disabilitas berharap adanya keterbukaan soal anggaran pengadaan alat bantu bagi difabel tahun 2021. Salinan SPJ yang saya minta lebih dari sebulan lalu belum juga diberikan,” ungkap Fahmi.
Fahmi mengaku segala upaya telah dilakukannya, mulai dari bersurat resmi ke Dinsos Kabupaten Tegal, Inspektorat, bahkan berkomunikasi langsung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, agar anggaran pengadaan alat bantu tersebut bisa jelas. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.
Editor : Sandi